Tombo Ati : 1.moco Quran lan maknane

Mengucapkan 2 kalimat Syahadat

Tombo Ati : 2. sholat wengi lakonono

Sholat Wajib ada 5 : Shubuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya'

Tombo Ati: 3. wong kang sholeh kumpulono

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tombo Ati : 4. kudu weteng ingkang luwe

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tombo Ati : 5. Dzikir Wingi engkang suwe

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 26 Februari 2013

Nabi Idris AS, asad al-usud



Nabi Idris AS, asad al-usud


Nabi Idris as, diutus oleh Allah untuk mengingatkan umat keturunan Kabil yang telah bersikap durhaka. Nabi Idris merupakan keturunan ke-6 dari Nabi Adam. Dikalangan bangsa Ibrani, beliau lebih diena dengan nama Khunun. Nabi Idris belajar agama sejak kecil dari Nab Syits, putra Nabi Adam. Beliau berdakwah kepada kaumnya dengan gigih, sehingga mendapat sebutan Asad al-usud,  yang berarti “singanya singa”. Ketika Nabi Muhammad SAW nelakukan Isra’Mi’raj, beliau berjumpa denan Nabi Idri dilangit keenam. Ketika itu Nabi Idris memberi salam kepada Nabi Muhammad SAW. Kisah Nabi Idris tidak banyak diceritakn dalam Al-Qur’an. Yakni dalam Q.S. Maryam 56-57 dan Q.S. Al-Anbiya’ 85-86.

HIJRAH KE MESIR
Karena sebagian unatnya kufur, Nabi Idris mengajak pengikutnya yang beriman meninggalakan negeri mereka. Awalnya mereka keberatan karena khawatir negeri baru yang akan mereka tempati tersebut tidak sesubur negeri mereka. Namun Nabi Idris dapat meyakinkan umatnya yang beriman tersebut sehingga mereka mengikuti Nabi Idris hijrah ke Mesir.

SAHIFAH
Nabi Idris dikaruniai Allah SWT beberapa kepandaian. Ia menguasai ilmu hitung, ilmu perbintangan, menunggang kuda, dan menjahit pakaian. Selain itu Nabi Idris juga sangat tekun. Beliau belajar membaca dan menulis tanpa mengenal waktu dan tempat. Sejak kecil, beliau telah pandai membaca Sahifah (lembaran tertulis) yang diajarkan oleh Nabi Syits. Nabi Idris menerima wahyu Allah SWT melalui Malaikat Jibril sebanyak 30 Sahifah. Yang isinya adalah ajaran agama yang harus disampaikan Nabi Idris AS kepada umatnya.

MALAIKAT IZRAIL
Malaikat Izrail mengagumi kepandaian Nabi Idris. Malaikat Izrail ingin mengenal Nabi Idris lebih dekat. Dengan menyamar sebagai manusia, ia bertamu kerumah Nabi Idris. Setelah berkenaan, Nabi Idris mempersilakan tamunya menginap dirmahnya. Lalu mereka berdua beribadah engan tekun. Nabi Idris meminta tamunya untuk menikmati semua yang ada dirumahnya, tapi malaikat izrail menolak dan hanya ingin beribadah. Nabi Idris merasa heran dsn bertanya siapa sebenarnya tamu itu. Sang tamu menjawab bahwa ia adalah Izrail, malaikat oencabut nyawa.

MELIHAT SURGA DAN NERAKA
Untuk mempertebal imannya, Nabi Idris meminta kepada Allah SWT agar diizinkan untuk melihat surga dan neraka. Allah SWT memenuhi permohonan Nabi Idris tersebut. Bersama izrail Nabi Idris AS, mengunjungi neraka dan melihat api neraka yang berkobar serta berbagai siksa didalamnya. Kemudian Izrail membawanya ke surga. Disana Nabi Idris bertemu dengan Malaikat Ridwan dan melihat nikmat yang diberikan Allah SWT untuk para penghuni surga.

MADZAB HANBALI



Madzab
HANBALI
Madzab Hanbali merupakan madzab yang muncul paling akhir yang didirikan oleh Imam Hanbali. Madzab ini berpegang pada hadis Nabi Muhammad SAW dan tradisi para sahabat. Pengamat menganggap madzab Hanbali merupakan kristalisasi paling nyata dari madzab para sahabat karena Hanbali menaruh perhatian besar terhadap fatwa para sahabat. Kemunculan madzab Hanbali merupakan reaksi terhadap sikap yang belebihan dari beberapa aliran Islam, seperti Syiah, Khawarij, Muktazilah, Kadariah, dan Murji’ah. Kaum Muktazilah misalnya menganggap bahwa Alqur’an adalah makhluk ciptaan Tuhan. Berbeda dengan Imam Syafi’i yang melakukan ijtihad dengan memadukan hadis dan rasio, Imam Hanbali justru melawan ijtihad dengan berpegang teguh pada hadis dan fatwa para sahabat.

IMAM HANBALI
Imam Hanbali merupakan salah seorang dari empat imam madzab yang terkenal di dunia Islam. Nama lengkap beliau adalah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal. Setelah menjadi ulama’ besar, beliau lebih dikenal dengan Imam Hanbali. Beliau lahir pada 164 H di Salam, Baghdad dan wafat pada 214 H. Ketika usianya masih relatif muda, beliau sudah hafal Al-Qur’an. Perhatiannya sangat besar pada ilmu pengetahuan. Beliau dengan tekun belajar hadis, bahasa, dan administrasi. Disamping itu beliau juga menaruh perhatian besar pada hadis-hadis Nabi SAW. Begitu beasarnya sehingga beliau pergi melawat ke berbagai kota untuk mendapatkan hadis, antara lain Beliau pernah ke Hedzjaz, Kufah, dan Basra. Atas usahanya itu, akhirnya ia dapat menghimpun ribuan hadis yang dimuat dalam karyanya MusnadAhmad ibn Hanbal.


MENIMBA ILMU
Imam Hanbali banyak menimba ilmu dari sejumlah ulama’ dan para fukaha besar, antara lain Abu Yusuf (seorang hakim dan murid Abu Hanifah) dan Hisyam bin Basyir bin Abi Kasim (w. 183 H, ulama’ hadist di Baghdad). Abu Yusuf mengajarkan pelajaran fikih kepada Imam Hanbali, sedangkan Hisyam bin Basyir bin Kasim mengajarkan hadist. Ketika Imam Hanbali menimba ilmu pada Imam Syafi’i, beliau mengikutinya sampai ke Baghdad. Suatu ketika seseorang menegurnya, “Anda telah sampai ketingkat mujtahid dan pantas menjadi imam. Mengapa masih menuntut ilmu? Apakah Anda akan membawa tinta kekuburan?” Imam Hanbali pun menjawab,”Saya akan menuntut ilmu sampai saya masuk ke liang kubur.”
 

PONDOK GONTOR


PONDOK MODERN
GONTOR
Pondok Modern Gontor merupakan salah satu pesantren yang terkenal di Pulau Jawa, yang didirikan pada 9 Oktober 1926. Awalnya, pondok ini bernama Balai Pendidikan Darussalam. Nama “Modern” diberikan oleh seorang romo dari pasturan Madiun yang terkesan dengan pengelolaan pondok yang dilengkapi dengan fasilitas dan metode pengajaran modern. Kesan mendalam itu beliau sebarkan sehingga pondok didesa terpencil tersebut populer dengan sebutan “Pondok Modern”. Sejak 1958, pondok ini menjadi badan wakaf yang dikelola oleh Yayasan Pemeliharaan dan Perluasan Wakaf Pndok Modern (YP2WPM). Kini telah ada lebih dari 135 pondok alumni Gontor yang didirikan ditanah-tanah wakaf dan tersebar diberbagai daerah di Pulau Jawa. Sistem Pendidikan Gontor yang tidak hanya menekankan ilmu agama Islam, tetapi juga ilmu umum, banyak diapdatasi oleh pesantren lain.

TRIMURTI
Pondok Modern Gontor didirikan oleh kaka-beradik yaitu KH Ahmad sahal, KH Zainudin Fanani, dan KH Imam Zarkasyi. Trio ini disebut “Trimurti”. Mereka mampu menggagas sebuah sistem pendidikan pesantern yang sangat maju pada masanya. Saat KH Imam Zarkasyi wafat, banyak yang khawatir pondok ini akan memudar, karena para pendirinya telah tiada. Namun penerus mereka, KH Shoiman Luqman Hakim, KH Hasan Abdullah Sahal, dan KH Drs. Abdullah Syukri Zarkasyi MA, tetap mampu mempertahankan keutuhan pondok dan menjadikannya lebih berkembang.

SISTEM PENDIDIKAN
Semula hanya Madrasah Ibtidaiyah pendidikan yang ada di Pondok Modern Gontor. Kemudian pada 1936, dididrikan madrasah dalam bentuk sekolah guru (KMI Putra). Pada 1963, didirikan Institut Studi Islam Darussalam. Adapun KMI Putri berdiri pada 1990. Kurikulum KMI bersifat mandiri namun tetap memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat, sementara kurikulum pendidikan tingginya mengacu kepada peraturan Kementerian Agama RI.

LEMBAGA DIBAWAH PONDOK MODERN GONTOR
1.      Pusat Latihan Manjemen dan pengembangan Masyarakat
2.      Kulliyatul Mu’allimin al-Islamiyah (KMI Putra)
3.      Kulliyatul Mu’allimat al-Islamiyah (KMI Putri)
4.      Institut Studi Islam Darussalam (ISID)
5.      Lembaga Pengasuhan
6.      Yayasan Pemeliharaan dan Perluasan Wakaf Pndok Modern (YP2WPM).

MUHADARAH
Hal yang palin menonjol dalam Pondok Modern Gontor adalah kewajiban bagi para santri untuk mengikuti kegiatan yang ditetapkan oleh pondok, yakni muhadarah (belajar pidato dalam bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris) dan pramuka. Karena itu setiap santri lancar bebibicara dalam bahasa asing tersebut. Selain itu, Pondok Modern Gontor juga menyediakan fasilitas olahraga, kepanduan, musik, modern, dan seni pentas.

ILMU ALAT
Para santri Gontor diberikan ”ilmu Alat”, yaitu bahasa dan metodologi berpikir. Dengan ilmu itu, mereka mampu belajar sendiri dengan membaca buku, sehingga banyak alumni Gontor yang bisa meneruskan sekolah ke luar negeri. Beberapa alumni Gontor muncul sebagai cendikiawan Islam terkemuka di Indonesia, misalnya Prof. Dr. Nurcholish Majdid.