Tombo Ati : 1.moco Quran lan maknane

Mengucapkan 2 kalimat Syahadat

Tombo Ati : 2. sholat wengi lakonono

Sholat Wajib ada 5 : Shubuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya'

Tombo Ati: 3. wong kang sholeh kumpulono

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tombo Ati : 4. kudu weteng ingkang luwe

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tombo Ati : 5. Dzikir Wingi engkang suwe

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 31 Januari 2013

DATANGNYA ISLAM KE INDONESIA

            Pada kesempatan kali ini, saya akan menulis tentang bagaimana sejarah datangnya Islam ke Indonesia. Bukankah dengan mempelajari sejarah di masa lampau, kita dapat mengambil Ibrah (pelajaran) untuk di masa yang akan datang? membuat perencanaan yang lebih baik untuk berdakwah di negeri tercinta kita ini sobat. Sesuai hadits Rosulullah ”Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.”

DATANGNYA ISLAM KE INDONESIA

A.     PROSES MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA

Terdapat beberapa pendapat yang berbeda mengenai kapan Islam datang ke Indonesia dan siapa pula yang membawanya. Namun ada tiga teori yang dapat menjelaskan semua itu, antara lain:

1.     TEORI ARABIA

Teori ini dikemukakan oleh Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan sebutan HAMKA dan Ahmad Mansyur Surga Negara. Menurut teori ini Islam dibawa oleh para pedagang dari Arab, yaitu pada abad ke VII, awal abad Hijriyah. Berarti pada saat Nabi Muhammad SAW masih hidup dan dilanjutkan pada masa Khulafaurrosyidin yang memulai ekspedisinya ke Nusantara. Teori ini diperkuat dengan adanya bukti-bukti sebagai berikut :

a.       Berita Chou Ku-Fei

Bahwa saat itu di Indonesia terdapat dua tempat yang menjadi komunitas orang Ta-shih (muslim Arab) di Sumatera Selatan dan Fo-lo-an di Trengganu Malaysia. Kedua wilayah tersebut merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Sriwijaya yang berada di Sumatera.

b.       Catatan sejarah Kerajaan Cina (Dinasti T’ang)

Memberitahukan bahwa pada tahun 674, ada orang Ta-shih yang berkunjung ke kerajaan Holling (Kalingga), yang saat itu diperintah oleh Ratu Sima.

c.       Berita Jepang

Menceritakan perjalanan pendeta Kanshin ke Indonesia. Pada saat itu di Kanton terdapat kapal-kapal Po-sse (bangsa Melayu) dan Ta-shih k-uo (muslim Arab dan Persia).

2.     TEORI GUJARAT

Teori ini dikemukakan oleh : Pijnappel, Snouck Hurgronje, dan Sucipto Wiryo Saputro. Menurut teori ini Islam dibawa oleh para pedagang dari Gujarat, Persia pada abad ke XIII. Teori ini diperkuat dengan adanya bukti-bukti, yaitu:


b.       Corak relief yang terdapat pada makam Sultan Malik as-saleh sama dengan corak yang berada di kiul Cambay, India. 

c.       Proses Islamisasi mengikuti jalur rempah-rempah yang terpusat di India.

Sebenarnya teori ini banyak dibantah oleh para ahli karena Islam masuk ke Indonesia langsung dibawa oleh para pedagang Arab, Persia, dan Turki. Sedangkan Gujarat hanyalah tempat singgah sementara sebelum melanjutkan perjalanan ke Asia Tenggara atau ke Asia Timur.

3.     TEORI PERSIA

Menurut teori ini Islam masuk ke Nusantara pada abad XIII, sama dengan teori Gujarat. Dan wilayah pertama yang didatangi adalah Samudera Pasai, sebagai buktinya adalah :
a.       Berita Ibnu Battutoh
Abu Abdullah Muhammad bin Battutah adalah seorang pengembara yang berasal dari Berber Maroko. Pada tahun 676 H/ 1297 M, Beliau  menemukan batu nisan sultan Malik as-saleh di Sumatera Utara.
b.       Catatan perjalanan Marcopolo
Menceritakan perjalanan Marcopolo disaat  ke Sumatera Utara. Beliau sempat singgah ke kerajaan Islam Samudra Pasai dalam pelayaran kembali ke Eropa dari Cina.

Teori Persia didukung oleh Oemar Amir Husain. Tempat awal Islam datang di Indonesia adalah Persia. Hal ini diperkuat dengan adanya bukti-bukti, yaitu:
1.       Adanya suku Leran di Persia
Kemungkinan besar suku ini berasal dari Jawa dikarenakan adanya sebuah kampung yang bernama Leran yang berada di Gresik, Jawa Timur.
2.       Adanya suku Jawi di Persia
Suku ini diduga yang mengajarkan huruf Arab yaitu huruf pegon di Jawa. Huruf Arab Pegon banyak terdapat di Indonesia.
3.       Gelar “SYAH” bagi raja-raja di Indonesia
4.       Adanya pengaruh aliran “Wihdatul Wujud”nya Al Hallaj di Persia
Sedangkan di Indonesia terdapat ajaran “Manunggaling Kawulo Gusti” yang dibwa oleh Syeh siti Jenar.
5.       Menjadikan 10 Muharrom sebagai hari peringatan wafatnya Hasan dan Husein, cucu Rosulullah SAW sebagai pengaruh madzab Syi’ah. Di Sumatera Barat hal ini disebut tradisi Tabut yang berarti Keranda.

Kesimpulan :
Para ahli menafsirkan bahwa:
1.       Diperkirakan agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad VII Masehi, masa kekuasaan kerajaan Sriwijaya.
2.       Agama Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang dari Arab, Persia, dan India pada abad vii setelah itu berkembang secara nyata sekitar abad XIII.

B.     CARA-CARA DATANGNYA ISLAM KE INDONESIA
Penyebaran Islam dilakukan dengan cara damai dan menghindari jalan kekerasan, yaitu melalui :

       a. Perdagangan
Cara ini merupakan cara yang aling efektf karena yang terlibat bukan hanya dari masyarakat golongan bawah saja, melainkan juga masyarakat golongan atas (Bangsawan dan keluarga Raja).
Islam masuk melalui perdagangan terjadi pada abad VII Masehi sampai XVI Masehi, sejalan dengan ramainya lalu lintas perdagangan laut. Karena semakin banyaknya pedagang muslim yang datang, mereka membentuk pemukiman yang disebut Pekojan.

      b. Perkawinan
              Karena sering melakukan kegiatan berdagang, lama kelamaan terjalin hubungan baik yang terkadang     diteruskan dengan adanya perkawinan antara wanita pribumi dengan para pedagang Islam, sehingga lahirlah seorang mulim baru dan terbentuklah masyarakat muslim dengan adat yang baru. Contoh: perkawinan antara Raden Rahmat (Sunan Ampel) dengan Nyai Manila ; sunan Gunung jati dengan Putri Kawungaten ; Raja Brawijaya dengan Putri Cempa yang melahirkan Raden Patah (Raja pertama kerajaan Demak). 
      c. Politik
Rakyat mempunyai kepatuhan yang sangat tinggi terhadap rajanya.Apabila  dititahkan oleh raja pasti akan di patuhi oleh rakyatnya. Sehingga ketika seorang raja memeluk agama Islam, maka rakyatnya juga mengikuti jejak rajanya.
      d. Tasawuf
Tasawuf merupakan ajaran atau cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Ajaran tasawuf ini banyak dijumpai dalam cerita babad dan hikayat masyarakat setempat. Beberapa tokoh yang terkenal adalah Hamzah Fansuri, Syekh Abdus Shomad, Nurudin ar Ranir, dan Syamsudin.
     e.  Pendidikan
Penyebaran Islam ini dilakukan melalui Pesantren, yaitu lembaga pendidikan tradisional yang mendidik para santri tentng ajaran Islam. Pesantren ini diantaranya didirikan oleh Raden Rahmat di Ampel Denta, Jawa Timur dan pesantren Sunan Giri di daerah Giri.
     f. Kesenian
Ketika agama Islam masuk, kebudyaan dan kesenian masyarakat Indonesia masih dipengaruhi kepercayaan sebelumnya. Agar masyarakat dapat dengan mudah memahami ajaran Islam, para mubaligh tidak melarangnya tetapi melanjutkan dengan menyisipkan ajaran Islam, seperti Sunan Kalijaga yang memanfaatkan media wayang ubtuk berdakwah.
Walisongo menggunakan wayang sebagai media dakwah dengan sebelumnya mewarnai wayang tersebut dengan nilai-nilai Islam, dengan ciri diajarkannya egaliterialisme yaitu kesamaan derajat dihadapan Allah dengan dimasukkannya tokoh-tokoh punakawan seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Para Wali jga menggubah lagu-lagu tradisional (daerah) dalam langgam Islami, seperti nasyid. Selain itu upacara adat juga diberikan nilai-nilai Islam.

C.    PERIODE PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

PERIODE PERTAMA, abad 7 Masehi (abad 1 Hijriyah)

Pada periode ini Para Dai yang datang ke Indonesia berasal dari jazirah Arab yang sudah beradaptasi dengan bangsa Gujarat, India dan juga dengan bangsa Cina, dari berbagai arah yakni jalur sutera (jalur perdagangan) dakwah mulai merambah di pesisir-pesisir Nusantara.
Ketika berkenalan dengan Islam-masyarakat terbuka pikirannya, dimulaikan sebagai manusia, hal ini berbeda dengan ajaran sebelum maupun sesudah Islam datang. Contoh masuknya agama Kristen berbarangan dengan Gold (kekayan) dan Glory (kekuasaan), sedangkan Islam dengan cara damai.

PERIODE KEDUA, abad 13 Masehi

Pada periode ini moment kebangkitan politik umat khususnya didaerah Jawa, ketika kerajaan Majapahit berangsur-angsur turun kewibawaanya karena konflik internal. Hal tersebut dimanfaatkan oleh Sunan Kalijaga yang membina wilayah tersebut bersama Raden Fatah (keturunan kerajaan Majapahit) untuk mendirikan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yaitu kerajaan Demak. Dan disusul dengan kerajaan Islam lain. Pada periode ini juga ada fenomena “Walisongo” yaitu ulam- ulama yang menyebarkan dakwah di Indonesia.

PERIODE KETIGA, abad 17 Masehi (masa penjajahan Belanda)

Pada tahun 1601 datanglah kerajaan Hindia Belanda (VOC) ke Nusantara yang awalnya hanya berdagang tetapi akhirnya menjajah. Semenjak itu hampir seluruh wilayah di Nusantara dijajah kecuali Aceh. Pada saat itu kaum muslimin mengubah pesantren-pesantren menjadi markas-markas perjuangan, santri-santri menjadi Judullah (pasukan Allah) yang siap melawan penjajah sedangkan ulamanya menjadi panglima perangnya.
Politik devide et impera, yang ada pada kenyataannya memecah belah atau mengadu domba antara kekuatan ulama dengan adat, seperti terjadinya perang Padri (Sumatera Barat) dan perang Diponegoro (Jawa).
Pada masa inilah Belanda mendatangkan Prof. Dr. Snouk Cristian Hurgonye alias Abdul Gafar seorang Guru Besar ke Indonesia di Universitas Hindia Belanda juga seorang orientalis yang pernah mempelajari Islam di Mekkah, berpendapat bahwa agar pemerintahan Belanda membiarkan umat Islam hanya melakukan ibadah mahdhoh (khusus) dan dilarang berbicara atau sampai melakukan politik praktis.

PERIODE KEEMPAT, abad 20 Masehi

Pada tahun 1905 telah berdiri organisasi Serikat Islam, yaitu organisasi pergerakan nasional yang pertama dan mempunyai anggota dari kaum rakyat jelata sampai priyai serta meliputi wilayah yang luas. Tahun 1908 berdirilah Budi Utomo yang masih bersifat kedaerahan yaitu Jawa, karena itu Serikat Islam dapat disebut organisasi pergerakan nasional pertama dari pada Budi Utomo.

PERIODE KELIMA, abad 20 dan 21 Masehi

Pada periode ini, proses dakwah (Islamisasi) di Indonesia terjadi globalisasi informasi dengan pengaruh-pengaruh gerakan Islam internasional secara efektif yang akan membangun kekuatan Islam lebih utuh yang meliputi segala dimensinya.

Rabu, 30 Januari 2013

SIAPA AKU?

Assalamualaikum wr. wb.....

Alhamdulillahirabbil‘alamin, puji syukur atas segala rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga saya dapat membuat, mengisi, dan menyelesaikan blog pertama saya. Di blog ini saya akan mengisahkan, menceritakan, dan menginformasikan  seputar  ”Dunia Islam”.  Karena saya masih duduk dibangku Madrasah Aliyah ( Kelas XII) Ya hanya sesuatu yang saya catat, dengar, lihat, dan rasakan. Tapi saya berharap bisa bermanfaat buat kita semua. Amin

Jumat, 04 Januari 2013

SYI’IR ABU NAWAS : ILAHILASTU




شِعِرْ أَبُوْ نَوَاسْ : اِلَهِى لَسْتُ
 


SYI’IR ABU NAWAS : ILAHILASTU

 أِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلًا                       وَلَاأَقْوَى عَلَي نَارِالْجَحِيْمِ

                                           Walaa Aqwa ‘alanariljihilmi                                                Ilahilastu lil firdausi ahlan         
        
  فَهَبْ لِيْ تَوْبَةً وَاغْفِرْذُنُوْبِيْ                      فَأِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ الْعَظِيْمِ
                                             Fainnaka ghoofiruddzambil ‘azhiimi                                Fahablitaubatan waghfir Dzunuubii

 ذُنُوْبِيْ مِثْلُ أَعْدَادِ الرِّمَالِ                        فَهَبْ لِيْ تَوْبَةً يَا ذَا الْجَلَالِ
                                            Fahabli Taubatan Yaa Dzal Jalaali                                     Dzunubiimitslu ‘Adaadirrimaali   
    
 وَعُمْرِي نَاقِصٌ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ                     وَذَنْبِيْ زَائِدٌ كَيْفَ احْتِمَالِي
                                          Wadzambii Zaiidunkaifahtimaali                                      Wa’umarinaqishun Fii Kulli Yaumi
 
 أِلهِيْ عَبْدَكَ الْعَاصِئِ اَتَاكَ                       مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ
                                          Muqirron Bidzunuubi waqodda ‘Aaka                            Ilahi ‘abdukal ‘ashii Ataaka   

                            
 فَأِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَاكَ أَهْلٌ                        وَاِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ يَرْجُوْ سِوَاكَ
                                        Faintathrud Faman Yarjuu Siwaaka                                 Fain Taghfir Faanta Lidzaaka Ahlun


NABI SULAIMAN AS, RAJA TERKAYA



NABI SULAIMAN AS, RAJA TERKAYA

            Nabi Sulaiman as adalah putra Nabi Dawud as bin Isya dan keturunan Yahudza bin Ya’qub bin Ibrahim. Jadi, Nabi Sulaiman as merupakan keturunan Nabi Ibrahim as yang ke-13. Setelah ayahnya wafat, beliau mewarisi kerajaanya dalam kalangan bani Israil, meski umur Nabi Sulaiman as baru memasuki 13 tahun.
A.    Keistimewaan Nabi Sulaiman as
a.       Dapat pergi kemana-mana dengan mengendarai angin
b.      Dapat memerintah jin
c.       Mengetahui bahasa-bahasa  selain bahasa manusia, seperti bahasa binatang.
(QS. An-Naml : 18-19)
d.      Merupakan Raja terkaya.
Memiliki kekayaan yang melimpah, terdiri dari logam dan permata yang mahal. Istananya bertaburan intan permata yang berkilauan.
e.       Terkenal akan adil,bijaksana, dan cerdas akan ilmunya.

B.     Mengadakan Rapat Bala Tentara dan Berbagai Jenis Makhluk
Pernah saat Nabi Sulaiman as mengadakan rapat bala tentaranya yaitu manusia,jin, dan binatang. Saat itu semuanya hadir, kecuali burung Hudhud. Nabi Sulaiman as berkata,”kemana si Hudhud, aku tidak melihatnya? Nanti aku sembelih dia jika ketidakhadirannya tanpa alasan.” Tak berapa lama, burung Hudhud pun datang, “Ya, Tuan! Maafkanlah kiranya saya datang terlambat, karena saya baru datang dari negeri Saba. Dan saya khabarkan kepada Tuan bahwa negeri itu diperintah oleh seorang raja  puteri bernama “Bulqis.” Ia sangat baik kepada rakyatnya, tetapi sayang sang raja beliau serta rakyatnya tidak menyembah Allah SWT.”
C.     Membuat Surat Untuk Ratu Bulqis
Setelah mendengar khabar yang dibawa burung Hudhud, Nabi Sulaiman as tidak jadi marah, sebaliknya beliau tertarik dengan khabar tersebut. Kemudian beliau membuat sepucuk surat kepada Raja Putri yang berisi seruan untuk menyembah Allah SWT. Dan menyatakan bahwa Allah yang telah menganugerahkan kerajaan yang besar itu. Karena itu Allah wajib disembah dan jangan menyembah selain-Nya.
Surat Nabi Sulaiman as diantarkan oleh burung Hudhud dan pergi ke Negeri Saba. Dan surat tersebut diterima oleh Ratu Bulqis, yang kemudian dibicarakan dalam rapat. Saat rapat ada yang menyetujui menyerah kepada Nabi Sulaiman as dan ada pula yang tak mau menyerah sehingga mendesak agar melawan Nabi Sulaiman.
Ratu Bulqis berkata, “Perang bisa saja! Namun selagi ada jalan damai mengapa kita harus berperang. Sedangkan Nabi Sulaiman itu tidak mengajak berperang.” Dan pendapat Ratu Bulqis tersebut diterima.
D.    Utusan Ratu Bulqis Menghadap Nabi Sulaiman as
Setelah itu, Nabi Sulaiman as segera memerintahkan segala jin untuk membuat dan mempersiapkan Istana yang indah. Halamannya dipenuhi segala permata yang berkilauan dari berbagai warna.
Ketika utusan Ratu Bulqis datang, alangkah herannya mereka. Tidak diduga sedikitpun semula Nabi Sulaiman as sekaya itu. Utusan tersebut menyerahkan hadiah dari Ratu Bulqis. Nabi Sulaiman as berkata, “Maaf tuan-tuan, aku tidak memerlukan hadiah. Karunia dari Tuhan telah cukup bagiku. Kembalilah tuan-tuan, bawalah hadiah ini. Katakan kepada Ratu Bulqis, bahwa aku memerlukan Ratu Bulqis dan rakyatnya menghentikan menyembah mataahari. Sembahlah Allah Yang Maha Esa. Kalau perintahku tidak dilaksanakan aku akan datang menghancurkan Ratu Bulqis dan kerajaannya. Kemudian utusan tersebut kembali ke Saba, dan menceritakan segala sesuatu yang dialami mereka disana. Setelah mendengar pesan Nabi Sulaiman as, Ratu Bulqis memutuskan untuk datang menghadap Nabi Sulaiman as.

E.     Ratu Bulqis Menemui Nabi Sulaiman as

Setelah mengetahui Ratu Bulqis akan datang, Nabi Sulaiman as segera memerintahakan jin dan manusia untuk menghiasi negerinya dengan semeriah-meriahnya dan membuat bermacam-macam bangunan yang indah permai tak ada tandingannya. Kemudian Nabi Sulaiman as memerintahkan balatentaranya untuk memindahkan istana Ratu Bulqis ke kerajaanya dengan tidak diubah sedikitpun. Hal tersebut dimaksukan untuk menguji Ratu Bulqis apakah cerdik atau tidak.
Allah SWT berfirman: (QS. An-Naml : 38-40)
Ketika Ratu Bulqis sampai, Nabi Sulaiman as berkata, “Samakah seperti kusrsi kerajaanmu?” “Memang bentuknya sama dengan Singgasanaku,” jawab Ratu Bulqis.
“Betul ini singgasanamu aku bawa kemari dengan mudah, karena Allah Swt. Telah memberikan pengetahuan kepada kami dan kami tunduk kepada-Nya,” terang Nabi Sulaiman as.
Lalu Ratu Bulqis dipersilakan  masuk keistana lain yang terbuat dari kaca yang putih bersih dan dibawahnya ada air mengalir. Ketika lewa Ratu Bulqis disingsingkan kainnya dari betisnya, Ia takut kalau basah. Maka Nabi Sulaiman as berkata, “Ini bukan air, tetapi mahligal ini terbuat dari kaca yang berkilau-kilauan.” Ratu Bulqis berkata,” Oh, Tuhan telah aniaya aku akan diriku, dan sekarang berimanlah aku kepada Tuhan, dan kepada Nabi Sulaiman as.”

F.      Nabi Sulaiman as Wafat
Allah berfirman : (QS. Saba’ :14)
Nabi Sulaiman as meninggal ditempat yang tidak diketahui orang, lalu diketemukan jenazahnya setelah beberapa hari, namun jenazahnya tetap tidak membusuk.
Menurut riwayat, Nabi Sulaiman as meninggal sedang mengawasi jin-jin yang selalu bekerja keras. Dan menurut riwayat lain Beliau sedang mengawasi mereka membangun Masjid Aqsha (Baitul Maqdis). Dan setelah selesai beliau terjatuh dari kursinya.

G.    Ibrah (Pelajaran) yang dapat diambil dari kisah Nabi Sulaiman as

a.       Meski diberi kekuasaan yang luas oleh Allah Swt. Nabi Sulaiman as tidak sombong dan tidak angkuh.
b.      Nabi Sulaiman as tidak lupa diri dan tidak pula membangga-banggakan hartanya yang berlimpah.
c.       Nabi Sulaiman as selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah Swt.
d.      Menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana dalam menyelesakan berbagai perkara.
e.       Selalu menyayangi dan menghaargai makhluk (manusia, jin, ataupun binatang).